Episode ke-2 Parent's Sharing Yisaddi dengan tema "Anakku adalah berkatku"
Setiap parent merasakan situasi ‘down’ dan ‘terpuruk’ ketika mengetahui anandanya autis. Begitu juga ketiga narsum kita, bahkan sampai di titik ekstrim dengan menyalahkan Tuhan.
Tidak lama kemudian, beliau memikirkan bahwa ananda ini sudah ‘dikirimkan’ pada keluarga ini, apapun kondisi ananda saat itu. Dan ananda ini tidak pernah memilih/meminta untuk menyandang Autisme, dengan berbagai kesulitan yang mereka harus hadapi ! Sementara orang sekitar mungkin hanya mengeluhkan ketidakmampuan mereka.
Ketiga ibu hebat ini mencari cara untuk bangkit dengan cara : mencari & mensyukuri setiap progres ananda sekecil apapun. Rasa syukur ini kemudian membawa hati menerima ananda sebagai BERKAT.
Penerimaan ananda sebagai berkat, membuat orangtua lebih semangat berjuang mempelajari berbagai skill mengajar, sehingga mampu berperan aktif dalam proses belajar ananda.
Penerimaan berkat inipun kemudian ditularkan pada keluarga. Sehingga keluarga memiliki support sistem lebih baik. Salah satu narsum menyampaikan bahwa tidak mudah menularkan pemikiran ini kepada sibbling, karena sibbling juga memiliki kesulitan dan hambatannya sendiri.
Ketiga narsum hebat kita kali ini berpesan kepada semua parents : tidak apa berduka, tetapi sebentar saja. Segera bangkit ! Lihatlah ananda sebagai berkat yang melatihkan kita bersyukur bahkan pada hal kecil, sambil terus berupaya menyiapkan masa depan ananda. Jangan lupa : TEGA (secara positif) – KONSISTEN dalam melatihkan apapun.
IBU SANTI :
* Dibutuhkan Konsisten & Tega untuk membentuk ananda menjadi pribadi yang mandiri.
* Dukungan dari keluarga besar - pasangan - keluarga inti / sibling akan sangat mendukung kita untuk bisa melihat anak kita dengan ABK adalah sebuah berkat.
IBU DIEN :
* Boleh kita sedih, susah, merasa terpuruk, bahkan yang paling ekstrim sampai menyalahkan Tuhan. Tetapi, jangan biarkan perasaan itu berlarut-larut. Segera bangkit unt mencari solusi yang terbaik buat anak kita supaya tidak semakin banyak lagi waktu yang terbuang.
IBU INGLI :
* Sebagai orangtua, perlu untuk mengubah pola pikir kita menjadi pola pikir yang positif, supaya kita bisa mensyukuri sekecil apapun progres yang berhasil dicapai anak-anak kita. Dengan demikian kita akan akan bisa melihat bahwa : ANAKKU ADALAH BERKATKU.