INTERNATIONAL DISABILITY DAY 2020

Ada disabilitas yang kasat mata - dapat dilihat dengan mata awam - nampak pada fisik individu penyandangnya. Mereka penyandang tuna netra, cacat fisik, dll.

Ada disabilitas yang tidak kasat mata. Mereka ganteng, cantik, pintar, bahkan bisa jadi mereka juara sekolah. Mereka penyandang Autisme.

Bagi penyandang disabilitas yang terlihat secara fisik maupun yang tidak terlihat secara kasat mata, stigma, diskriminasi, dan penolakan masih erat sekali yang datang dari dari lingkungan masyarakat atau bahkan dari keluarga sendiri.

Apapun disabilitasnya, HARGAI dan SUPPORT keberadaan mereka.

“There needs to be a lot more emphasis on what a child can do instead of what they cannot do” -Temple Grandin –

Mereka tetap bisa melakukan banyak hal dan tetap bisa berkembang. Lihatlah kelebihan dan kemampuan mereka, jangan memandang disabilitas yang mereka miliki. Sama seperti orang pada umumnya yang juga memiliki kekurangan dan kelebihan, mereka para penyandang disabitas juga ingin dihargai dan dianggap tidak “berbeda” (adanya kesetaraan hak dan martabat).

Pentingnya dukungan bagi para disabilitas terhadap apa yang mereka mampu lakukan (mengembangkan bakat dan minatnya), akan membantu mereka ‘menemukan jati diri’.

Poin "menemukan diri" ini sangat penting, karena, jika sudah menemukan siapa dirinya, seorang penyandang disabilitas akan mampu menjalankan tugas utamanya sebagai penyandang disabilitas, yakni membuat "disability" menjadi "this ability". Dengan begitu, sebuah kekurangan tak akan dipandang lagi sebagai sebuah kekurangan, karena ia telah menjadi sebuah kemampuan.

"Different but not less"
-Temple Grandin-

Mungkin berat untuk orang tua dan pengajar, tapi pahamilah bahwa jauh lebih berat bagi individu penyandang disabilitas tersebut.

Selamat Hari Disabillitas International 2020!

#tidaksemuadisabilitasterlihat
#haridisabilitasinternasional2020
#Yisaddi
#YayasanIsaddIndonesia