AUTISME DAN ISSUE KESEHATAN MENTAL

AUTISME dan ISSUE KESEHATAN MENTAL

Issue kesehatan mental ternyata masih menjadi suatu hal yang belum diberikan perhatian khusus bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Buktinya, dari masih banyaknya stigma negatif dan merasa itu merupakan suatu aib, juga masih malu untuk pergi mencari bantuan profesional (konsultan, psikolog atau psikiater).

Ini pun terjadi pada individu dengan ASD dimana sering kita melihat atau mendengar mereka hanya dipasung di halaman belakang rumah atau tidak diberikan treatment sebagaimana mestinya, misalnya dibawa ke dukun atau ahli agama karena dianggap kemasukan roh (faktor kurangnya informasi).

Tau gak, kalau gangguan autisme BUKAN merupakan suatu gangguan mental. Namun, penelitian menunjukkan bahwa mereka yang memiliki ASD juga memiliki peningkatan risiko yang signifikan dalam mengembangkan gangguan kesehatan mental, yang disebut sebagai komorbid atau gangguan yang terjadi bersamaan.

FAKTA:

– 70% anak penderita asd memiliki setidaknya satu gangguan kesehatan mental

– 41% hingga 50% anak-anak memiliki dua atau lebih kondisi kesehatan mental

– Kecemasan mempengaruhi sekitar setengah dari penderita ASD yang memiliki kondisi kesehatan mental

PENYEBAB?

Gangguan kesehatan mental yang terjadi bersamaan tersebut berkembang dari serangkaian faktor risiko yang kompleks, termasuk tingkat keparahan ASD, genetika, dan kimia otak

Gangguan kecemasan dan suasana hati adalah gangguan umum yang terjadi bersamaan yang umumnya berkembang dengan ASD. Misalnya, gejala kecemasan atau depresi dapat memperburuk defisit sosial, kesulitan komunikasi, atau perilaku berulang. Contoh gangguan kecemasan dan mood termasuk gangguan obsesif-kompulsif (OCD), kecemasan, depresi, gangguan bipolar, dan gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

GEJALA KECEMASAN

– Gelisah

– Hiperaktif

– Kekhawatiran atau ketakutan yang berlebihan

– Kesulitan untuk tidur

–  Mengajukan pertanyaan berulang-ulang

– Stimming (gerakan atau suara tubuh yang berulang atau tidak biasa)

GEJALA OCD (Obsessive Compulsive Disorder)

– Ritual atau perilaku berulang seperti mencuci tangan berulang kali

– Pikiran atau gambaran yang berulang dan mengganggu

– Menyimpan dan menimbun benda

– Mengelompokkan barang

– Obsesi terhadap kontaminasi, kuman, atau ancaman yang dirasakan lainnya

GEJALA DEPRESI DAN GANGGUAN MOOD LAINNYA

– Kurang tidur dan / atau nafsu makan

– Mudah marah dan tersinggung

– Kehilangan motivasi

– Merasa sedih berkepanjangan

– Penurunan kemampuan merawat diri

– Hiperaktif dan peningkatan kompulsi (dorongan yang tidak bisa terkontrol untuk melakukan sesuatu)

TREATMENT

Salah satunya dengan terapi perilaku dan CBT (Cognitive Behavioural Therapy). Dengan mencermati gangguan penyerta dan lalu diberikan treatment yang tepat pada penyandang ASD, maka akan sangat membantu untuk meningkatkan fungsi dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Source:
Diterjemahkan dari https://rogersbh.org/autism-mental-health-facts

Yuk, share dan comment di kolom komentar yaaa…atau mau bertanya seputar pelayanan terapi kami di @yisaddi.indonesia bisa DM kami atau hubungi kontak yang ada di bio 😊

#harikesehatanmentaldunia